Breadcrumbs

MEDAN – HUMAS USU : Rektor Universitas Sumatera Utara Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, mengukuhkan dua orang Guru Besar Tetap yang berasal dari Fakultas MIPA dan Fakultas Kedokteran, bertempat di Gelanggang Mahasiswa USU, Selasa (22/10). Keduanya adalah Prof Dr Kerista Sebayang, MS dan Prof Dr dr Ridha Dharmajaya, Sp BS (K).

Kerista gTurut hadir dalam pengukuhan tersebut Pangdam I/BB Mayjend TNI M.S Fadhillah, Konsulat Jenderal Singapore, Richard Groose, Deputi BKKBN Dr Abidin Syah Siregar, DHSM, M Kes dan Wali Nanggroe Aceh T Malik Mahmud. Juga terlihat beberapa orang Guru Besar dari FK UI, FK UNAIR, FK Udayana, FK UNPAD, FK UNDIP dan FK UPH. Pengukuhan Guru besar Tetap USU ditandai dengan pemberian dan pengalungan medali Guru Besar dari Ketua Dewan Guru Besar USU Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp PD, KGEH, kepada Prof Dr  Kerista  Sebayang, MS dan Prof Dr dr Ridha Dharmajaya, Sp BS (K).

Kerista eProf Dr Kerista Sebayang, MS, dalam kesempatan itu memaparkan pidato pengukuhannya yang berjudul Produksi Bionanokomposit Berbasis Nano Serat Selulosa Dengan Grafena Berbahan Baku Grafit Dari Sawahlunto Sumatera Barat Sebagai Penguat. Sementara Prof Dr dr Ridha Dharmajaya, Sp BS (K), menghadirkan pidato pengukuhan yang berjudul Human Epidermal Growth Factor Receptor 2 (HER2), Mitogen-Activated Protein Kinase (MAPK) Dan Heregulin Sebagai Faktor Prognosis Rekurensi Meningioma Intrakranial.

Kerista dDalam sambutannya, Rektor USU memberikan ucapan selamat atas pengukuhan keduanya dan berharap agar dosen-dosen lain dapat mengikuti jejak yang sama. Disampaikannya bahwa dengan pengukuhan tersebut, maka jumlah Guru Besar USU  hingga saat ini berjumlah 182 orang Guru Besar, dengan perincian 138 orang Guru besar yang berstatus PNS, sementara Guru Besar Tidak Tetap Non PNS berjumlah 44 orang.

Kerista b“Pada awal kepemimpinan kami di tahun 2016, jumlah Guru Besar USU hanya 141 orang Guru Besar saja. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2017 dengan pertambahan sebanyak 39 orang Guru Besar, sehingga jumlah keseluruhan Guru besar yang dimiliki USU pada tahun 2017 sebanyak 180 orang Guru Besar. Jumlah tersebut menurun di tahun 2018 menjadi 171 orang sebagai akibat dari wafat dan pensiunnya beberapa orang Guru Besar. Dan pada 2019 ini jumlah Guru Besar seluruhnya ada 182 orang,” kata Prof Runtung.

Kerista jKepada kedua Guru besar yang baru dikukuhkan, Rektor mengharapkan agar keduanya dapat menghasilkan karya-karya yang baik serta bermanfaat bagi Universitas Sumatera Utara khususnya, dan seluruh masyarakat Indonesia umumnya, juga bagi masa depan kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup secara keseluruhan. Di mana hal itu juga akan secara otomatis dapat meningkatkan nama baik dan peringkat Universitas Sumatera Utara di jajaran perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Kerista fProsesi pengukuhan Guru Besar Tetap USU diikuti oleh Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanat USU, Ketua dan Anggota Senat Akademik USU, Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar USU, para Pimpinan Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah dan Swasta serta Mitra Kerjasama USU, para Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, para Dekan dan Wakil Dekan, Direktur Sekolah Pascasarjana, Staf Ahli dan Tenaga Ahli Rektor, Kepala Biro, Pimpinan Lembaga dan Unit Kerja di lingkungan USU. (Humas)

 

MEDAN – HUMAS USU : Untuk meningkatkan jumlah reviewer penelitian yang dimilikinya, Universitas Sumatera Utara bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta LSP Quantum HRM Internasional LSP-008-IDN, belum lama ini menggelar Pelatihan Reviewer Penelitian Perguruan Tinggi, yang berlangsung selama 5 hari dari tanggal 14 hingga 18 Oktober 2019, bertempat di Adimulia Hotel Medan.

Reviewer i

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Lembaga Penelitian USU, Prof Dr Erman Munir itu diikuti oleh 76 calon-calon reviewer dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, di mana 37 di antaranya berasal dari USU. Prof Erman mengatakan, selama pelatihan 76 reviewer itu akan memperoleh pengetahuan/bekal untuk menjadi reviewer internal pada perguruan tinggi masing-masing.

Reviewer a

“Saya berharap agar seluruh reviewer dapat mengikuti pelatihan dengan serius sehingga bisa mendapatkan sertifikat sesuai dengan harapan dari Dikti sebagai pihak yang berwenang untuk memberikan sertifikat,” kata Prof Erman.

Reviewer g

Lebih lanjut ia mengatakan, Kebijakan Ristekdikti yang telah diputuskan melalui Peraturan Menteri Ristekdikti RI No.20 tahun 20018 menyebutkan keharusan bagi setiap perguruan tinggi agar reviewernya memiliki sertifikat. Reviewer Keluaran Penelitian adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kompetensi yang ditetapkan oleh penyelenggara Penelitian untuk menilai kelayakan proses penelitian, hasil penelitian, dan keluaran penelitian.

Reviewer c

Untuk itu, Universitas Sumatera Utara telah berkomitmen untuk menambah jumlah reviewer bersertifikat dan jumlah reviewer independen. Karena dengan semakin banyak jumlah reviewer yang dimiliki maka Lembaga Penelitian pun akan memiliki semakin banyak pilihan untuk memeriksa hasil penelitian para dosen, tanpa terkendala oleh kesibukan para reviewernya.

Reviewer e

“Pelatihan ini juga untuk menambah pemahaman para reviewer, mengingat seluruh reviewer harus memiliki visi yang sama dalam memberikan penilaian penelitian. Dengan kesamaan visi tersebut, maka kualitas hasil penelitian pun akan dapat terus ditingkatkan dan dipertanggungjawabkan. Jika sudah terjadi peningkatan kualitas, maka peningkatan kuantitas proposal penelitian juga tidak akan disangsikan lagi,” papar Prof Erman.

Reviewer fPelatihan yang juga menghadirkan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Ristekdikti Dr. Muhammad Dimyati sebagai salah seorang pemateri, ditutup pada hari Jum’at (18/9/2019) oleh Wakil Rektor III Drs Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph D. (Humas)

MEDAN – HUMAS USU : Universitas Sumatera Utara (USU) saat ini naik dua peringkat, dari sebelumnya peringkat 10 menjadi peringkat 8, dalam perolehan jumlah publikasi ilmiah terindeks scopus pada jajaran perguruan tinggi negeri di Indonesia. Peringkat tersebut di luar perolehan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dikategorikan sebagai  lembaga riset. Dalam peringkat umum seluruh kategori, USU berada pada peringkat 9, setelah sebelumnya cukup lama bertahan menduduki peringkat 11. Perolehan tersebut merupakan data terbaru yang dikeluarkan oleh Scopus Indonesia pada tanggal 9 Agustus 2019 melalui laman scopus.com.

SCOPUS b

Pada awal tahun 2018, selama beberapa bulan, USU pernah menduduki peringkat pertama untuk perolehan Scopus PTN di Indonesia. Sampai akhir 2018, terdapat 1.665 artikel yang tercatat di Scopus. Saat ini jumlah kumulatif Scopus USU yang tercatat pada database scopus.com sebanyak 3.457 artikel. Sementara untuk tahun 2019, data terbaru hingga 12 Agustus 2019 sebanyak 588 artikel. (Humas)

MEDAN – HUMAS USU : Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil masuk dalam Klaster 1 Daftar Pemeringkatan Perguruan Tinggi Non Vokasi Seluruh Indonesia 2019, yang dilakukan oleh Kemenristekdikti 2019. Universitas Sumatera Utara saat ini berada pada peringkat 13 di Klaster 1, naik dua peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat 15 atau peringkat 1 klaster 2. Sertifikat penghargaan diterima langsung oleh Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, dari Menristek RI, Prof Moh Nasir, bertempat di Kantor Kemenristekdikti RI di Jakarta, Jum’at (16/8/2019).

Menurut Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, hasil tersebut patutlah disyukuri bersama dan disambut gembira sebagai buah manis dari kerja keras seluruh unsur pimpinan dan civitas akademika USU. “Semoga pencapaian ini dapat memotivasi kita semua, sehingga pada tahun mendatang peringkat USU dapat terus naik dan masuk dalam jajaran 10 besar perguruan tinggi non vokasi terbaik di Indonesia,” katanya.

usu

Selain itu, USU juga berhasil menduduki peringkat 4 dalam jajaran 100 Top Affiliation database Sinta Indonesia. SINTA (Science and Technology Index) merupakan portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal dan kinerja institusi Iptek.

Saat ini, USU juga mengalami kenaikan peringkat dengan berada di peringkat 8 perolehan jumlah publikasi ilmiah terindeks scopus pada jajaran perguruan tinggi di Indonesia, di luar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Peringkat ini baru saja didapatkan oleh Universitas Sumatera Utara, di mana sebelumnya selama beberapa waktu USU berada pada peringkat 10. Data terakhir hingga pertengahan Agustus 2019, jumlah publikasi yang dihasilkan USU sudah mencapai 3.550 artikel secara kumulatif. (Humas)

Page 1 of 2